Senin, 26 Juli 2010

Saatnya TOBAT untuk pengguna internet (noval_opank@yahoo.co.id)




Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring berjanji akan menutup situs pornografi yang ada di Indonesia sebelum Ramadhan ini, namun surat edaran yang diberikan kepada pada penyelenggara ISP baru diberikan kemarin siang.

"Kita akui surat edaran baru kami berikan melalui perwakilan Internet Service Provider (ISP) dan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), kemarin siang karena memang ada beberapa hal yang harus kami persiapkan," tegas Kepala Informasi dan Humas Gatot S Dewabroto, di sela-sela acara INAICTA di JCC, Jakarta, Jumat (23/7/2010).

Ditambahkan olehnya, surat edaran tersebut ditandatangani oleh Dirjen Postel Budi Setiawan yang mengatasnamakan Menkomifo. Dalam surat tersebut, Gatot menjelaskan, ada beberapa butir penting yang diingatkan kembali oleh pihak Kemenkominfo.

"Menutup situs pornografi inikan sebenarnya rencana yang sudah sangat lama, jadi surat ini sifatnya hanya mengingatkan kembali," sebut Gatot.

Adapun butir-butir yang tertuang dalam surat tersebut di antaranya adalah mengingatkan ISP tentang pasal 21 UU Telekomunikasi, di mana penyelenggara ISP tidak boleh menghadirkan konten yang sifatnya berbau pornografi dan asusila.

"Di surat tersebut juga tertuang bahwa ISP harus mengingat mengenai pasal 27 UU ITE yang melarang mengedarkan dan menyebarluaskan konten yang melanggar asusila," sebutnya.

Namun yang penting, dalam butir ketiga dijelaskan, ijin penyelenggara ISP ada di tangan Kemenkominfo, dan meminta untuk tidak meneruskan konten-konten yang dianggap melanggar, yang tertuang dalam semua peraturan yang berlaku. (okezone) Selengkapnya...

Indonesia Masuk 5 Besar Negara Penghasil Virus di Dunia (noval_opank@yahoo.co.id)




Indonesia tidak hanya sebagai negara dengan pengguna internet cukup besar di dunia. Tapi Indonesia juga masuk 5 besar negara penghasil virus terbanyak di dunia. Wow!

Fakta tersebut diungkapkan oleh Erwin Yovitanto, Product Manager Astrindo Starvision - Distributor Kaspersky untuk Indonesia. "Indonesia masuk 5 besar untuk negara penghasil virus di dunia," katanya.

Fakta ini sebenarnya tidak mengherankan. Pasalnya, data yang dikeluarkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), pengguna internet di Indonesia jumlahnya sudah mencapai 45 juta.

"Ya karena pengguna internet di Indonesia cukup besar, maka wajar jika jumlah virus yang dihasilkan juga besar," ungkapnya.

Pun demikian, sambungnya, jenis virus yang dibuat oleh Indonesia tidak termasuk virus yang ganas. Kebanyakan dari virus buatan Indonesia hanya menampilkan pesan atau menyembunyikan file-file tertentu. Bukan virus yang bisa merusak.

"Ngga merusak. Lebih ke arah iseng-iseng saja. Coba-coba bikin virus. Memang banyak jenisnya. Tapi rata-rata hanya menampilkan kata-kata atau pesan-pesan tertentu atau juga hidden file. Ya, hanya merepotkan lah. Tidak membahayakan," tuturnya.

Menyandang predikat sebagai salah satu negara yang banyak membuat virus, Indonesia pun menjadi negara sasaran serangan cyber. Data yang dimiliki oleh Kaspersky, Indonesia di kuartal pertama tahun 2010 menempati posisi ke 20 negara yang menjadi sasaran penjahat cyber. Periode yang sama ditahun sebelumnya, Indonesia tidak masuk ke 20 besar. Data tersebut berdasarkan analisa dari www.securelist.com

"Di Asean, Vietnam, Malaysia, Thailand dan Philipina selalu menjadi target serangan. Indonesia baru-baru ini masuk ke 20 besar. Sedangkan negara yang paling sering menjadi sasaran adalah China, Rusia, India dan Amerika Serikat," jelasnya. (detik) Selengkapnya...

Sabtu, 29 Mei 2010

BAGIMU AYAH DAN IBU



Sebuah Kebahagiaan yg mungkin tdk bisa diungkapkan dgn kata-kata manakala orang tua mendapati di hari tua perlakuan yg demikian istimewa dari anak-anaknya. Ketika ia mulai lemah dan mungkin sakit-sakitan anak-anak dgn sabar dan penuh perhatian memberikan perawatan kepadanya. Ini semua tentu tdk didapat begitu saja namun melalui pendidikan dan perjuangan yg panjang dari orang tua tersebut agar anak-anak tumbuh menjadi anak yg shalih dan berbakti pada orang tuanya.


Sesosok anak tdk akan dapat terlepas dari ayah dan ibunya. Bagaimanapun keadaan ia adl bagian dari diri keduanya. Dia adl darah daging keduanya. Rahim ibu adl tempat buaian yg pertama di dunia ini. Air susu menjadi sumber makanan yg menumbuhkan jasadnya. Kasih sayang ibu adl ketenangan yg selalu dia rindukan. Kerelaan ibu utk berjaga membuat nyenyak tidurnya. Kegelisahan ibu menyisakan kebahagiaan untuknya.
Timangan sang ayah dirasakan sebagai kekokohan. Perasan keringat ayah memberikan rasa kenyang dan hangat bagi dirinya. Doa-doa yg mereka panjatkan menjadi sebab segala kebaikan yg didapatinya. tdk terhingga dgn hitungan jemari utk merunut kembali segala kebaikan yg mereka curahkan utk buah hati mereka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan hak bagi kedua orang tua utk diberikan bakti kelembutan penjagaan dan kasih sayang dan Allah kuatkan hak ini dgn mengiringkan setelah hak-Nya Subhanahu wa Ta’ala krn hak orang tua mengandung pemuliaan dan pengagungan. Bahkan di dlm Kitab-Nya yg mulia termaktub berbilang ayat yg memberikan wasiat dan mendorong utk berbakti kepada orang tua serta menjanjikan banyak kebaikan bagi seorang yg berbakti dan mengancam dgn balasan yg akan menimpa orang yg mendurhakai ayah bundanya.

Di antara sekian banyak ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dgn sesuatu pun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.”

Dalam kalam-Nya ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan utk beribadah hanya kepada-Nya semata dan tdk menyekutukan-Nya krn Dialah Al-Khaliq Ar-Raziq Al-Mun’im yg memberikan keutamaan kepada makhluk-Nya tiap saat dan tiap keadaan. Oleh krn itu Dialah yg berhak utk diesakan dan tdk disekutukan dgn sesuatu pun dari kalangan makhluk-Nya. Hal ini sebagaimana yg dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu:
} قَالَ : اللهُ وَرَسُوْلُهُُ أَعْلَمُ. قَالَ } ثُمَّ قَالَ }

“Tahukah engkau apa hak Allah atas hamba-Nya?” Mu’adz menjawab “Allah dan Rasul-Nya lbh mengetahui.” Beliau berkata “Yakni beribadah hanya kepada-Nya dan tdk menyekutukan-Nya dgn sesuatupun.” Kemudian beliau berkata lagi “Tahukah engkau apa hak hamba atas Allah bila mereka melaksanakannya? Allah tdk akan mengadzab mereka.”

Setelah itu Allah Subhanahu wa Ta’ala mewasiatkan utk berbuat baik kepada kedua orang tua krn Allah jadikan kedua sebagai sebab keluar seseorang dari ketiadaan menjadi ada.

Oleh krn itu semesti semenjak dini kedua orang tua mulai menanamkan hal ini kepada putra-putri mereka mengiringi pengajaran tentang keimanan terhadap Rabb mereka. Inilah pula yg dilakukan oleh Luqman yg mengiringi wasiat kepada anak utk beribadah kepada Allah semata dgn wasiat utk berbuat baik kepada kedua orang tua.

“Dan Kami wasiatkan kepada manusia utk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibu telah mengandung dlm keadaan payah yg bertambah-tambah dan menyapih dlm dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Ha kepada-Kulah kembalimu.”





Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan utk bersyukur kepada-Nya dgn melaksanakan peribadahan kepada-Nya serta menunaikan hak-hak-Nya dan tdk menggunakan ni’mat-ni’mat yg dianugerahkan-Nya utk bermaksiat pada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memerintahkan utk bersyukur kepada kedua orang tua dgn berbuat baik kepada keduanya.

Hal ini dilakukan dgn berucap lemah lembut melakukan perbuatan yg baik dan merendahkan diri terhadap mereka. Juga dgn memuliakan dan menanggung kebutuhan hidup serta tdk menyakiti mereka dgn cara apa pun baik dgn ucapan atau pun perbuatan.
Di dlm ayat ini pula Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut tentang pendidikan seorang ibu kesulitan dan kesusahan ketika harus berjaga siang dan malam. Penyebutan ini utk mengingatkan anak tentang kebaikan seorang ibu yg telah diberikan kepada sebagaimana tersebut dlm firman Allah:

“Dan ucapkanlah doa: Wahai Rabbku kasihilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah mendidikku semenjak kecilku.”

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pengajaran bagaimana semesti seorang anak bersikap terhadap kedua orang tua yg musyrik:

“Dan apabila kedua memaksamu utk menyekutukan Aku dgn sesuatu yg engkau tdk memiliki ilmu tentang mk jangan engkau ikuti kedua dan pergaulilah mereka berdua di dunia dgn baik dan ikutilah jalan orang yg kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu mk Aku kabarkan padamu apa yg telah kamu kerjakan.”


Janganlah seseorang menyangka bahwa hal ini termasuk kebaikan terhadap orang tua krn hak Allah lbh diutamakan daripada hak siapa pun juga dan tdk ada ketaatan terhadap makhluk dlm kemaksiatan terhadap Al-Khaliq.

Allah Subhanahu wa Ta’ala tdk mengatakan “Apabila mereka berdua memaksamu utk menyekutukan Aku dgn sesuatu yg kamu tdk memiliki ilmu tentang mk durhakailah keduanya.” Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan “Jangan engkau ikuti mereka dlm perbuatan syirik mereka.”

Adapun berbakti terhadap mereka mk engkau harus terus melakukannya. Oleh krn itulah Allah berfirman yaitu pergaulilah mereka di dunia ini dgn penuh kebaikan. Adapun mengikuti mereka sementara mereka berkubang dlm kekufuran atau kemaksiatan mk hal itu janganlah engkau lakukan.

Sementara itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak menyebutkan tentang ancaman durhaka kepada kedua orang tua. Bahkan beliau nyatakan bahwa hal itu termasuk dosa besar. Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu menyampaikan ucapan beliau ini:

} قُلْنَا : بَلَى يَا رَسُوْلَ الله. قَالَ ثَلاَثًا } وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَقَالَ } فَمَا زَالَ يَقُوْلُهَا حَتَّى قُلْتُ لاَ يَسْكُتُ.

“Tidakkah kalian ingin aku kabarkan tentang dosa besar yg paling besar?” Kami menjawab “Tentu wahai Rasulullah.” Beliau pun berkata tiga kali “Menyekutukan Allah dan durhaka terhadap kedua orang tua.”

Semula beliau dlm keadaan bersandar lalu beliau pun bangkit duduk dan mengatakan “Ketahuilah ucapan dusta dan saksi palsu! Ketahuilah ucapan dusta dan saksi palsu!” Beliau terus-menerus mengatakan hal itu hingga aku berkata “Andaikan beliau diam.”

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu pun meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang ancaman beliau:

} قِيْلَ : مَنْ؟ يَا رَسُوْلَ الله! قَالَ }

“Nista dan hinanya! Nista dan hinanya! Nista dan hinanya!” Beliau pun ditanya “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab “Seseorang yg mendapati salah seorang atau kedua orang tua dlm keadaan lanjut usia namun dia tdk masuk ke dlm surga.”

Ucapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini merupakan dorongan utk berbakti kepada orang tua serta menunjukkan besar pahala amalan itu. Di dlm ucapan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut didapati makna bahwa berbakti kepada kedua orang tua pada saat mereka telah lanjut usia dan lemah dgn mencurahkan khidmat nafkah ataupun lain merupakan sebab masuk seseorang ke dlm surga. Barangsiapa yg meremehkan mk dia akan terluput dari masuk surga dan dihinakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sebuah kisah tentang bakti seorang anak kepada orang tua yg amalan itu dapat melepaskan dari belenggu musibah yg menimpa disampaikan oleh Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Ada tiga orang yg sedang dlm perjalanan. Tiba-tiba turun hujan menimpa mereka hingga mereka pun berteduh di dlm gua di sebuah gunung. Ketika mereka berada di dlm gua runtuhlah sebuah batu besar dari gunung di mulut gua hingga menutupi mereka. mk ada di antara mereka yg berkata kepada teman “Lihatlah amalan shalih yg pernah kalian kerjakan krn Allah lalu mohonlah kepada Allah dgn amalan tersebut. Semoga dgn itu Allah akan memberikan jalan keluar kepada kalian.”

Maka salah seorang di antara mereka berdoa “ Ya Allah sesungguh aku memiliki dua orang tua yg telah renta dan aku pun memiliki istri dan anak-anak kecil. Aku biasa menggembala kambing-kambing utk mereka. Apabila aku telah membawa pulang kambing-kambingku aku biasa memerah susu dan aku awali dgn memberikan minum kepada kedua orang tuaku sebelum memberikan kepada anak-anakku. Suatu ketika aku terlalu jauh menggembala sehingga belum juga pulang sampai sore hari hingga kudapati mereka berdua telah tidur. mk aku pun memerah susu sebagaimana biasa. Kemudian aku datang membawa susu perahan itu dan berdiri di sisi kepala ayah ibuku. Aku tdk ingin membangunkan mereka berdua dari tidur dan aku pun tdk ingin memberi minum anak-anakku sebelum mereka berdua sementara anak-anakku menangis kelaparan di sisi kedua kakiku. Terus menerus demikian keadaanku dgn mereka hingga terbit fajar. Ya Allah jika Engkau mengetahui bahwa aku lakukan semua itu utk mengharap wajah-Mu berikanlah jalan keluar dari batu itu hingga kami dapat melihat langit.” mk Allah pun memberikan kepada mereka kelapangan hingga mereka dapat melihat langit kembali…”
Kisah ini menunjukkan gambaran keutamaan berbakti kepada kedua orang tua keutamaan melayani dan mendahulukan mereka berdua dari yg lain baik anak-anak istri dan selain mereka.

Bila demikian keadaan adakah hati orang tua yg tdk tergerak utk mendidik anak-anak mereka agar berbakti kepada ayah bundanya? Adakah orang tua yg akan membiarkan anak-anak mereka berkubang dlm kedurhakaan sehingga mendapati balasan yg nista? Tidakkah mereka ingin anak-anak mereka seperti gambaran seorang Abu Hurairah yg memberikan salam kepada ibunya:

عَلَيْكِ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ يَا أُمَّتَاه ! تَقُوْلُ : وَعَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، يَقُوْلُ : رَحِمَكِ اللهُ كَمَا رَبَّيْتِنِي صَغِيْرًا. فَتَقُوْلُ : يَا بُنَيَّ! وَأَنْتَ، فَجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا وَرَضِيَ عَنْكَ كَمَا بَرَرْتَنِي كَبِيْرًا.

“Keselamatan atasmu serta rahmah dan barakah Allah wahai Ibunda!” Ibu pun menjawab “Dan keselamatan pula atasmu serta rahmah dan barakah Allah.” Dia berkata lagi “Semoga Allah mengasihimu wahai Ibu sebagaimana engkau telah mendidikku semasa kecilku.” Ibu membalas “Wahai anakku! Dan engkau juga semoga Allah memberi balasan yg baik dan meridhaimu sebagaimana engkau telah berbakti kepadaku pada masa tuaku.”

Betapa banyak kisah yg terhimpun dlm Kitabullah dan kalam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg dapat disampaikan kepada anak-anak yg berbicara tentang keutamaan berbakti kepada kedua orang tua dan ancaman bagi seorang yg durhaka terhadap keduanya. Semogalah mereka memetik banyak faidah yg akan mendorong mereka utk mempersembahkan kebaikan kepada ayah bundanya.
Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab.

By: Celyne Azura
Selengkapnya...

Selasa, 11 Mei 2010

Krisis Air, Why...?



[Sebelum menulis/memposting tulisan ini aku sudah membahas ini (masalah krisis air ini), dan bahkan mengirimkannya ke media yakni saat Hari Air Dunia, sayangnya belum bisa diterbitkan. Tapi ga papa lah, jadi aku bisa mempostingnya di blog tersayang ini dengan sedikit pengubahan]

Bumi adalah planet kaya air (sekitar 71 % permukaannya dilingkupi air). Ditaksir volume air di dunia kini sebanyak 1.403 miliar kilometer kubik, untuk kebutuhan tiga jenis makhluk hidup yang populer; manusia, hewan dan tumbuhan. Jumlah itu dibagi dengan proporsi air laut: 96,54 %, air tawar bercampur air asin: 3,46 %, air tawar: 2,53 % dan air asin di luar air laut sebesar 0,93 %. Angka 2,5 % untuk ai tawar dibagi lagi dengan kondisinya yang berwujud es, salju dan air tanah sebesar 33 juta kilometer kubik. Jadi, hanya sekitar 126,7 kilometer kubik air tawar yang dapat dimanfaatkan.

Krisis air yang terjadi di Jakarta yang katanya (menurut http://www.detiknews.com/) disebabkan debit air dari kali Bekasi yang menurun serta terganggunya pasokan air dari Curug karena pompa yang rusak juga di Instalasi Pengolahan Air Pulogadung yang mengakibatkan terhentinya suplai air bersih di sebagian Jakarta Pusat, sebagian Jakarta Utara dan sebagian Jakarta Timur.

Sebenarnya, menurut Penulis ini bukan sekedar gara-gara pasokan dari debit air sungai tapi juga (lebih disebabkan) dari konsumsi air dan konservasi yang tidak diperhatikan.

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya air dimana ketersediaan air mencapai 15.500 meter kubik per kapita per tahun, masih jauh di atas ketersediaan air rata-rata di dunia yang hanya 8.000 meter kubik per tahun. Namun, tetap saja ada masyarakat yang sulit mendapatkan akses air bersih sebanyak 119 juta jiwa. Hal ini bertambah pelik ketika siklus air mulai terganggu dengan berkurangnya kawasan hutan lindung dan global warming.

Data WHO menunjukkan, rata-rata setiap orang membutuhkan sekitar 90 liter tiap hari. Peneltian lebih lanjut mengungkapkan, Konsumsi itu antara lain untuk mandi 39,5 liter per orang atau 49,8 persen, kegiatan mencuci pakaian 18,9 liter per orang atau 23,8 persen. Untuk Indonesia, jika jumlah ini dikalikan dengan 54 juta rumah tangga di Indonesia, maka kegiatan ini menghabiskan rata-rata 1,20 miliar liter per tahun. Umat Islam sendiri secara khusus membutuhkan beberapa liter air untuk berwudhu’ per orang dikalikan 5 tiap hari.

Prediksi menyebutkan, pada 2025 nanti sekitar 1,8 miliar orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air secara absolut. Kelangkaan ini nantinya akan berimbas di semua sektor, terutama kesehatan. Tanpa akses air minum yang higienis akibatnya 3.800 anak meninggal tiap hari. Begitu peliknya masalah ini hingga dikatakan, suatu saat akan terjadi “pertarungan” untuk memperebutkan air bersih ini. Sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak dan gas bumi.

Masya Allah...

Data-data di atas menunjukkan betapa buruknya pengolahan air (kini). Yang lebih memprihatinkan adalah, banyak dari mereka yang tidak peduli dengan kebersihan air yang dilakukan oleh para konglomerat atau orang-orang kaya di perkotaan atau di daerah pabrik lalu saat hilir air sungai mengarah ke daerah pedesaan dan pedalaman, kebanyakan korban dari air kurang bersih ini adalah mereka yang tidak tahu menahu kenapa air yang minum beracun.

Ini sekali lagi menjadi pelajaran bagi kita. Sesungguhnya alam merupakan amanat yang diberikan olewh Allah kepada kita untuk kita manfaat tapi juga kita rawat. Karena bukan hanya kita sendiri yang tinggal di Bumi ini tapi juga ada manusia lain. Terlebih ada makhluk hidup lain yang ikut memberikan sumbangan kehidupan bagi kita.

Maka dari itu sekecil apapun, apa yang kita bisa, mari kita rawat dari Bumi ini, baik SDA nya berupa air dan lain-lain.
Selengkapnya...

SPMB SEKOLAH TINGGI SANDI NEGARA (STSN) 2010 JAWA BARAT

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh...
Maaf y.. numpang promosi..
Bagi teman-teman yang berminat untuk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri,,,,

SPMB SEKOLAH TINGGI SANDI NEGARA (STSN) 2010 JAWA BARAT



Status: Kedinasan
Alamat: Jl. Raya Haji Usa Desa Putat Nutug, Ciseeng – Parung, Bogor – 16330.
Telepon: (0251) 542021
Faks.: (0251) 541825
E-mail: sanapati@indosat.net.id

Sejarah Singkat
STSN adalah sekolah tinggi kedinasan yang diselenggarakan oleh Lembaga Sandi Negara yang merupakan peningkatan status dari D-III (Akademi Sandi Negara) menjadi D-IV (Sekolah Tinggi Sandi Negara), berdasarkan persetujuan Mendiknas No. 19/MPN/2002 tanggal 17 Januari 2002 dan dikukuhkan dengan Keppres No. 22/ 2003 tanggal 17 April 2003.

Mahasiswa STSN merupakan mahasiswa ikatan dinas (dari umum) dan mahasiswa tugas belajar(PNS/TNI/POLRI). Mahasiswa Ikatan Dinas yang telah menyelesaikan pendidikan selanjutnya diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Lembaga Sandi Negara, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Profil
Jenjang pendidikan: D4.
Fasilitas Kampus
Perpustakaan: koleksi 2.655 judul, 4.144 eksemplar.
Laboratorium: Komputer, Bahasa, Elektronika, Sandi.
Fasilitas lain: asrama, sarana ibadah, sarana olahraga.

Pendaftaran Mahasiswa Baru

Pusat informasi pendaftaran: Kantor Lembaga Sandi Negara Jl. Harsono RM 70, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550. Telepon (021) 7805814 dengan waktu pendaftaran setiap hari kerja dan jam kerja (09.00—15.00 WIB).

Waktu pendaftaran: 21-28 Mei 2010

Syarat Umum
-Warga Negara Indonesia, Pria maupun Wanita.
-Sanggup bekerja pada bidang Persandian.
-Berkelakuan baik yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB) dari Polisi
-Berbadan sehat yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Sehat dari Dokter.
-Lulus tes Psiko, Akademik, Wawancara dan Kesehatan (antara lain tes kesehatan bebas NAPZA) yang diselenggarakan oleh Lembaga Sandi Negara.
-Belum pernah dikeluarkan dari Sekolah Tinggi Sandi Negara.

Syarat Khusus
•Asal calon Siswa :
-Umum, yaitu tamatan SMU atau Madrasah Aliyah jurusan IPA dengan nilai Matematika dan Bahasa Inggris pada rapor kelas tiga minimal 7 atau minimal 6 pada Nilai Ebtanas Murni (NEM) atau Nilai Ujian Nasional (NUN).
-Pegawai Unit Teknis Persandian (UTP) Instansi Pemerintah, dengan pendidikan umum serendah-rendahnya SMU atau Madrasah Aliyah jurusan IPA atau A1/A2 dengan nilai Matematika dan Bahasa Inggris pada rapor kelas tiga minimal 7.
-Anggota TNI/POLRI dengan pangkat serendah-rendahnya Perwira Pertama.
•U s i a :
-Umum, berusia minimal 17 tahun maksimal 21 tahun per 1 September (merujuk tahun 2003).
-Pegawai/TNI/POLRI dengan status Tugas Belajar, berusia maksimal 30 tahun dan sekurang-kurangnya telah bekerja 2 (dua) tahun tanpa terputus di bidang persandian, berkonduite baik dan harus diusulkan oleh atasan/instansi yang berwenang.
Adapun tata cara pendaftaran sebagai berikut :

1. Calon Mahasiswa Ikatan Dinas.
a. Membawa Surat Lamaran yang ditulis tangan sendiri dengan dilampiri :
-Fotokopi STTB/Ijazah/Transkrip nilai dan Nilai Ebtanas Murni (NEM) ataupun Nilai Ujian Nasional (NUN) terlegalisir.
-SKKB dari POLRI.
-Surat Keterangan Sehat dari Dokter Pemerintah atau Dinas Kesehatan.
-Surat Pernyataan dari orang tua / wali yang menyatakan Calon belum menikah
-Pasfoto berwarna 3 bulan terakhir ukuran 3×4 cm (3 lembar).
b. Calon harus datang sendiri untuk mendaftar dengan membawa STTB/Ijazah dan surat-surat asli lainnya.
c.Hanya mereka yang surat lamarannya telah memenuhi persyaratan lengkap yang dapat mengikuti ujian saringan masuk.
2. Calon Mahasiswa Tugas Belajar.
Membawa Surat Permohoan yang dibuat oleh Instansi/Departemen yang bersangkutan dan ditujukan kepada Kepala Lembaga Sandi Negara, dilengkapi dengan:
-Fotokopi STTB/Ijazah SMU jurusan IPA atau A1/A2 yang telah dilegalisir.
-Fotokopi Ijazah Pendidikan Sandiman (Ahli Sandi Tk. II).
-Pasfoto 3×4 cm (4 empat) lembar.
-Daftar Riwayat Hidup.

Jalur pendaftaran: Tes.
Ujian Tahap I:
1.Tes Akademik: Matematika, Fisika&Elektro,Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum.
2. Tes Psiko.
Ujian Tahap II: Wawasan Kebangsaan
Ujian Tahap III: Tes Kesehatan.
Ujian Tahap IV: Wawancara.
Ujian Tahap V: Pantukhir.

Biaya Pendidikan
Tahun pertama pendidikan diberikan Tunjangan Ikatan Dinas. Tahun kedua diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil.
Bagi yang berminat bisa mencoba untuk mendaftar.
Tahun ini pendaftaran dilakukan secara ONLINE.
Jadi teman-teman tidak perlu repot-repot untuk datang ke Bumi Sanapati terlebih dahulu.

Kalau ingin tahu informasi lebih lanjut bisa menghubungi saya (mita) di nomor ni 085780033850.



Bagan 1 pakaian upacara Mahasiswa STSN




Bagan 2 Training ynag digunakan untuk olah raga sehari-hari (dan chocolatos untuk ngemil setiap hari ^^)




Bagan 3 kegiatan Studi Dasar Islam di SUKABUMI




Bagan 4-IDEM-
Selengkapnya...

Perhatian: Tenanglah! Di Jalan Harus Hati-Hati Biar Hati Jadi Tenang




Kemaren-kemaren, aku menyempatkan diri refreshing dengan jalan-jalan pake onthel keliling kota. Ya begitulah… menikmati suasana sore hari yang ga terlalu panas, tapi masih rame seperti siang hari.

Setelah kesana kemari menyusuri jalan kota, aku pun pulang. Di jalan aku mengalami hal yang lucu, aneh dan pokoknya menyenangkan.

Tiba-tiba dari arah belakang aku disalip oleh bapak-bapak (kakek-kakek ding) dengan sepeda onthelnya. Aku berkata dalam hati, “Wah masa kalah sama bapak-bapak..?” Akhirnya aku meningkatkan kecepatan ku hingga ku salip kakek-kakek tadi.

Haha… asyik juga bersepeda. Aku menyalip kakek itu. Tapi tiba-tiba aku kena di lampu bangjo (Abang ijo, maksudnya lampu (merah dan hijau)). Aku berhenti sebentar menunggu lampu hijau menyala. Hitungan mundur masih di sekitar 40-60 detik lagi. Suasana di jalan menjadikan sedetik ko serasa 10 kali lipat lamanya ya…? Tapi di tengah perasaan itu, tiba-tiba bapak tua yang ku salip tadi tiba-tiba menyalip ku lagi dan menyeberang! Padahal lampu masih merah. Aku cuma bisa terpana. Namun aku juga langsung memahami dan berkata dalam hati, “O iya! Sepeda kan gak kan kena tilang.. dan untuk sepeda, tidak harus menunggu lampu hijau, tapi cukup perhatikan aja alur dan jalan kendaraan di seberang dan kanan-kiri kita.” Akhirnya aku pun ikut-ikutan bapak tua tadi.

Sebenarnya asyik juga naik sepeda. Aku pun begitu menikmati suasana di jalan ini dengan naik sepeda. Namun jadi masalah juga sich, kalau ada kendaraan besar lewat atau ada di belakang kita. Pasti mereka tidak sabar dan langsung memencet klakson keras-keras, menurutku itu berlebihan. Dan sangat menjengkelkan kalau sebenarnya kita tidak “memakan” jalan mereka.

Padahal seharusnya tidak begitu. Yang harus diutamakan di jalan raya harusnya yang paling lambat dulu. (mungkin ini sebabnya di lampu bangjo, ruang tunggu sepeda ada di paling depan). Mulai dari pejalan kaki, kemudian yang naik onthel, lalu baru sepeda montor, baru menyusul yang paling besar/cepat lagi.

Jangan mentang-mentang kita punya mobil, kita pake jalan seenaknya sendiri. Kasihan mereka yang masih baru punya sepeda atau pejalan kaki. Kalau tiba-tiba diklakson keras-keras atau disalip tiba-tiba, bukankah sangat mengagetkan?

Aku penasaran dan mulai mengkhayal, kalau seandainya jalanan itu dipenuhi orang-orang saja yang berjalan kaki. Dan ternyata di Jepang ada yang seperti itu. Tepatnya di Shibuya, Tokyo, Jepang. Ini merupakan jalan terpadat di dunia. Dengan lalu lintas 2,5 juta orang per hari, dapat dipastikan Tokyo Shibuya adalah perlintasan paling sibuk di dunia, tidak peduli siang atau malam.



[Gambar di jalanan Shibuya, Tokyo, Jepang]

(mungkin jadi inspirasi yang bikin film To Fast To Furious yang Tokyo Drift saat mengetahui jalanan ini merupakan jalan terpadat di dunia. Namun tidak untuk di contoh di Film ini dimana aksi kejar-kejaran 2 mobil di tengah keramaian orang, karena sungguh sangat membahayakan)

Ini menjadi pelajaran bagi kita. Jalanan untuk umum. Setiap orang punya kepentingan, untuk kehidupan mereka, untuk kesenangan mereka, untuk masa depan mereka. Maka hargailah mereka dan berbagilah jalan dengan mereka. Jika kita memuluskan jalan mereka, semoga nanti kita akan dimuluskan lebih mulus lagi dalam segala urusan. Kita harus jaga sopan santun dan tata krama di jalan.

Jadi inget nasehatnya Pak Tri dulu, pas katanya beliau mo ngajar. Beliau berangkat pake motor (motor apa ya… Crypton apa ya..? lali aku) lalu dari arah belakang ada yag menyalip beliau. Dan eh ternyata murid kelas XII, pas sejajar dengan pak Tri, anak yang ternyata cewek itu melirihkan kecepatannya lalu menyapa Pak Tri sambil permisi. Pak Tri sambil membawa-bawa pengalamannya ini ke kelas-kelas. Haduh.. pasti Ge-Er tuch cewek.

Ini sekali lagi menjadi pelajaran bagi kita dalam etika di jalan. Saling menyapa orang yang kita kenal (Kalau yang ga kenal, aku sich gak nyaranin, coz nanti dikira SKSD lagi). Menebar senyum (Asal jangan senyum sendiri terus-terusan). Dan saling menghargai sesama pemakai jalan adalah kewajiban. Ya kewajiban karena jika kita tidak suka melihat orang lain ugal-ugalan dalam berkendara sehingga membahayakan kita, maka seharusnya dimulai kita untuk jangan ugal-ugalan.

[Sekian dari saya, sekali lagi, Hati Hati lah di Jalan ya…!]
Selengkapnya...

Teenagers, Mesake koe le… Masa Kecilmu Kurang Bahagia…



They're gonna clean up your looks
With all the lies in the books
To make a citizen out of you
Because they sleep with a gun
And keep an eye on you, son
So they can watch all the things you do


(Intro “Teenagers” My Chemical Romance Album: Black Parade)

Baru- baru ini aku baru saja ikut training mendongeng untuk anak-anak (wah ono-ono wae yo..). rencananya dari pelatihan ini aku bisa mendongeng buat anak-anak TPA biar gak monoton gitu. Wahaha… jadi ustadz seki je…

Hal yang aku dapatkan dari pelatihan ini cukup banyak. Mulai dari Psikologi anak dan lain-lain. Namun hal yang lebih menarik adalah apa yang disampaikan oleh Cak har saat pembukaan acara. Beliau menyampaikan sambutan tentang saat beliau menjadi juri lomba mendongeng guru Paud dan TK. Beliau mengkritik dan menyayangkan guru PAUD dan TK yang terkadang mengutip atau menceritakan kisah / dongeng tapi tidak melihat inti atau pesan dari dongeng itu. Padahal lewat dongeng itu merupakan pendidikan bagi anak-anak.

Cak Har menyebutkan contoh. Seperti Timun Mas. Cerita itu bermula dari seorang janda yang tidak punya anak lalu pergi ke hutan mencari Buto Ijo agar dikaruniai anak. Bagi Cak Har ini tidak mendidik bahkan dinilai vulgar. Ya, karena secara logika, bagaimana caranya janda dapet anak lewat Buto Ijo? Juga kalau dipandang secara hukum Islam bahwa ini merupakan hal yang tidak syar’i bahkan bisa menjerumuskan kepada syirik.

Aku setuju dengan Cak Har. Dongeng (bahkan tidak cuma dongeng) itu merupakan pendidikan bagi anak. Anak yang mendapatkan pendidikan yang salah, sejak kecilnya akan berdampak bagi masa depannya. Untuk remajanya bahkan sampai kebawa ke dewasanya.

Bayangkan kalau anak jaman sekarang udah diajarain ngrokok (kasus di Surabaya tempo hari), kalau anak jaman sekarang lebih hafal lagu-lagu daripada surat-surat pendek Al Qur’an atau doa-doa, kalau anak jaman sekarang lebih suka ikut-ikutan daripada lebih hidup dengan kaki sendiri.



Kita melihat hal ini menjadi bahaya bagi generasi kita mendatang. Generasi yang nantinya akan datang dengan sifat kejelekan kita bahkan dengan perkembangan lebih dahsyat lagi. Generasi yang nantinya jadi reemaja-remaja yang cuma ikut-ikutan dan tercuci otaknya seperti yang disebutkan MCR dalam lagunya di atas.

Aku sangat heran dengan kondisi anak-anak sekarang. Tapi juga merupakan jadi pe-renungan. Kemarin sempet ngobrol-ngobrol dengan Pak Bilal tentang sistem pendidikan kita sekarang. Cukup mengagetkan juga sich, juga menjadi agak ragu saat pak Bilal menyebutkan tentang kekurangan dan kelemahan pendidikan kita. Meski sebenarnya aku juga udah agak tahu sich...

Maka semuanya kembali kepada kita. Menjadi kewajiban kita bersama terutama orang tua. Aku inget waktu ada cewek yang beli rok mini. Saat menawar-nawar harga sambil mencoba-coba rok, tiba-tiba ada ibu-ibu yang menyarankannya menolak tawaran rok itu. Alasannya, “kurang pendek” tapi harganya mahal, jadi gak modis menurutnya. Dan ternyata setelah diselidiki Ibu-ibu itu adalah ibu kandung cewek itu. Masya Allah.. ternyata ada orang tua yang lebih suka membiarkan putri / anak-anaknya buka-buka aurat.

Aduh... kasihan temen-temen, remaja-remaja sekarang kalau menjadi korban pendidikan masa lalu yang salah kaprah. Kalau anak-anak sekarang sendiri sudah ga karuan per-gaulan dan tata kramanya, gimana besoknya saat mereka dewasa?

[Semoga temen-temen SMANRA kita bisa jadi lebih baik lagi. Bukan jadi remaja yang cuma bisa ikut-ikutan budaya yang ga jelas, bukan generasi pecundang dan sombong. Bukan pula generasi yang lemah dan gampang menyerah. Amin...]
Selengkapnya...