Jumat, 23 April 2010

Untuk Sahabat

Ketika dunia terang, alangkah semakin indah jikalau ada sahabat disisi. Kala langit mendung, begitu tenangnya jika ada sahabat menemani. Saat semua terasa sepi, begitu senangnya jika ada sahabat disampingku. Sahabat. Sahabat. Dan sahabat. Ya, itulah kira-kira sedikit tentang diriku yang begitu merindukan kehadiran seorang sahabat.

Aku memang seorang yang sangat fanatik pada persahabatan. Namun, sekian lama pengembaraanku mencari sahabat, tak jua ia kutemukan. Sampai sekarang, saat ku telah hampir lulus dari sekolahku. Sekolah berasrama, kupikir itu akan memudahkanku mencari sahabat. Tapi kenyataan dengan harapanku tak sejalan. Beragam orang disini belum juga bisa kujadikan sahabat. Tiga tahun berlalu, yang kudapat hanya kekecewaan dalam menjalin sebuah persahabatan. Memang tak ada yang abadi di dunia ini.

Tapi paling tidak, kuharap dalam tiga tahun yang kuhabiskan di sekolahku ini, aku mendapatkan sahabat. Nyatanya, orang yang kuanggap sahabat, justru meninggalkanku kala ku membutuhkannya. “May, nelpon yuk. Wartel buka tuh,” ujar seorang teman yang hampir kuanggap sahabat, Riea pada ‘sahabat’ku yang lain saat kami di perpustakaan. “Yuk, yuk, yuk!” balas Maya, ‘sahabatku’. Tanpa mengajakku Kugaris bawahi, dia tak mengajakku. Langsung pergi dengan tanpa ada basa-basi sedikitpun. Padahal hari-hari kami di asrama sering dihabiskan bersama. Huh, apalagi yang bisa kulakukan.

Aku melangkah keluar dari perpustakaan dengan menahan tangis begitu dasyat. Aku begitu lelah menghadapi kesendirianku yang tak kunjung membaik. Aku selalu merasa tak punya teman. “Vy, gue numpang ya, ke kasur lo,” ujarku pada seorang yang lagi-lagi kuanggap sahabat. Silvy membiarkanku berbaring di kasurnya. Aku menutup wajahku dengan bantal. Tangis yang selama ini kutahan akhirnya pecah juga. Tak lagi terbendung. Sesak di dadaku tak lagi tertahan. Mengapa mereka tak juga sadar aku butuh teman. Aku takut merasa sendiri. Sendiri dalam sepi begitu mengerikan. Apa kurangku sehingga orang yang kuanggap sahabat selalu pergi meninggalkanku. Aku tak bisa mengerti semua ini. Begitu banyak pengorbanan yang kulakukan untuk sahabat-sahabatku, tapi lagi-lagi mereka ‘menjauhiku’.

“Faiy, lo kenapa sih ? kok nangis tiba-tiba,” tanya Silvy padaku begitu aku menyelesaikan tangisku. “Ngga papa, Vy,” aku mencoba tersenyum. Senyuman yang sungguh lirih jika kumaknai. “Faiy, tau nggak ? tadi gue ketemu loh sama dia,” ujar Silvy malu-malu. Dia pasti ingin bercerita tentang lelaki yang dia sukai. Aku tak begitu berharap banyak padanya untuk menjadi sahabatku. Kurasa semua sama. Tak ada yang setia. Kadang aku merasa hanya dimanfaatkan oleh ‘sahabat-sahabatku’ itu. Kala dibutuhkan, aku didekati. Begitu masalah mereka selesai, aku dicampakkan kembali.

“Faiy, kenapa ya, Lara malah jadi jauh sama gue. Padahal gue deket banget sama dia. Dia yamg dulu paling ngerti gue. Sahabat gue,” Silvy curhat padaku tentang Lara yang begitu dekat dengannya, dulu. Sekarang ia lebih sering cerita padaku. Entah mengapa mereka jadi menjauh begitu. “Yah, Vy. Jangan merasa sendirian gitu dong,” balasku tersenyum. Aku menerawang,” Kalau lo sadar, Vy, Allah kan selalu bersama kita. Kita ngga pernah sendirian. Dia selalu menemani kita. Kalau kita masih merasa sendiri juga, berarti jelas kita ngga ingat Dia,” kata-kata itu begitu saja mengalir dari bibirku. Sesaat aku tersadar. Kata-kata itu juga tepat untukku. Oh, Allah, maafkanku selama ini melupakanmu. Padahal Dia selalu bersamaku. Tetapi aku masih sering merasa sendiri. Sedangkan Allah setia bersama kita sepanjang waktu. Bodohnya aku. Aku ngga pernah hidup sendiri. Ada Allah yang selalu menemaniku. Dan seharusnya aku sadar, dua malaikat bahkan selalu di sisiku. Tak pernah absen menjagaku. Kenapa selama ini aku tak menyadarinya? Dia akan selalu mendengarkan ‘curhatanku’. Dijamin aman. Malah mendapat solusi.

Silvy tiba-tiba memelukku. “Sorry banget, Faiy. Seharusnya gue sadar. Selama ini tuh lo yang selalu nemenin gue, dengerin curhatan gue, ngga pernah bete sama gue. Dan lo bisa ngingetin gue ke Dia. Lo shabat gue. Kenapa gue baru sadar sekarang, saat kita sebentar lagi berpisah…” Silvy tak kuasa menahan tangisnya. Aku merasakan kehampaan sejenak. Air mataku juga ikut meledak. Akhirnya, setelah aku sadar bahwa aku ngga pernah sendiri dan ingat lagi padaNya, tak perlu aku yang mengatakan ‘ingin menjadi sahabat’ pada seseorang. Bahkan malah orang lain yang membutuhkan kita sebagai sahabatnya. Aku melepaskan pelukan kami.

“ Makasih ya, Vy. Ngga papa kok kita pisah. Emang kalau pisah, persahabatan bakal putus. Kalau putus, itu bukan persahabatan,” kataku tersenyum. Menyeka sisa-sisa air mataku. Kami tersenyum bersama.

Persahabatan yang indah, semoga persahabatan kami diridoi Allah. Sahabat itu, terkadang tak perlu kita cari. Dia yang akan menghampiri kita dengan sendirinya. Kita hanya perlu berbuat baik pada siapapun.

Dan yang terpenting, jangan sampai kita melupakan Allah. Jangan merasa sepi. La takhof, wala tahzan, innallaha ma’ana..Dia tak pernah meninggalkan kita. Maka jangan pula tinggalkannya.
salam persahabatan....

By: Uyun Huda
Selengkapnya...

Selasa, 20 April 2010

Ikhwan oh.. ikhwan..


Mungkin bisa dibilang aku terinspirasi dari salah seorang temen kita (ga usah disebutin karena udah pada tahu mungkin) namanya menyebutkan titel "ikhwan" di akun FBya...
Aku sih jujur sempet tersenyum simpul (kalo ngga dibilang ngakak).

[Sebelumnya aku minta maaf yang bersangkutan. ini bukan untuk mengejek, tapi mohon untuk dibaca dulu biar jadi mafhum dan jelas maksudnya...]

Saudaraku, sesungguhnya tidak ada yang spesial dalam penyebutan ikhwan. Ikhwan dalam bahasa Arab sebenarnya hanyalah sebutan untuk saudara laki-laki (jamak dari kata 'akhun', yang artinya sudara laki-laki, jika perempuan, namanya ukhtun). aku sih ga bermaksud sok tahu atau menggurui, yang jelas, kalau "antum" (cie pake antum :-D), gak ada anjuran (Baca: dalil) menyebut diri (Atau orang shalih dengan)Ikhwan.

Memang setiap muslim itu saudara Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya, dia tidak boleh menzaliminya dan menghinakannya. Barang siapa yang membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan hari kiamat nanti. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat." Sahih Muslim : 4677

Jujur, mungkin ini berangkat dari kekecewaan ku dan mungkin orang lain. Tentang apa? Yakni banyak ikhwan yang katanya ikhwan tapi kelakuannya gak "ikhwani"... artinya jauh dari maksud pemanggilan ikhwan itu sendiri. Jujur, aku sich bukan "ikhwan" yang dimaksud itu, jadi jangan terlalu berharap aku menjadi seorang yang seperti itu. seperti itu gimana? Maaf, kebanyakan dari kita hanya mengukur seseorang dari penampilan luarnya saja. Bahkan orang yang mau dicap ikhwan biasanya musti jenggotan, celana congkrang, pake gamis (jubah), dll. Kalau yang lebih hebat kalau udah ada tanda di dahinya.

Sebenarnya salah ga sich? Mungkin sebagian orang yang lihat fobia dan mengaitkan dengan terotis, eh salah... teroris. Padahal bukan. Tanda bekas sujud, kewajiban memanjangkan jenggot untuk menyelisihi Yahudi, haramnya celana Isbal, dll seharusnya dilakukan oleh setiap Muslim. Bukan cuma mereka yang dianggap Ikhwan saja.

Aku cuma bilang, saudaraku, gak ada salahnya berpenampilan ikhwan itu. Tak acungi jempol nek kowe pede ngono kuwi, tapi ada syaratnya, landasilah itu dengan akidah yang lurus, ibadah yang shahih, hindari maksiat dan tinggalkanlah dari perkara yang tidak berguna. Itu pun baru minimal, kang.

Lalu gimana kalau kita minimal aja belum bisa?

Ya kita berusaha. Allah tidak hanya melihat hasil boz, Dia juga akan melihat proses dan sekeras apa usahamu... jangan putus semangat dan patah asa (Eh kewalik ya?)

Lagipula boz...

Daripada pusing-pusing mikiran ikhwan-ikhwin, mendingan kita bertafakur lagi bersyukur bahwa Allah telah memberi nama terbaik dariNya, sebutan bagi kita yang tak ada tandingannya; "Muslim". Itulah sebutan yang terindah yang Allah berikan kepada kita.

So, kenapa bangga dengan sebutan ikhwan???

Sebuah puisi menggelitik seorang ikhwan (jangan diambil hati loch...):

Oh…. Ikhwan
Apa bedanya dengan si Marwan
Si Ali, Paijo atau si Iwan
Oh ternyata cuma sebutan

Oh…. Ikhwan
Walaupun tidak rupawan
Alias modal tampang pas-pasan
Tetep aja tebar senyuman

Oh…. Ikhwan
Gayanya sih bisa ketebak & kelihatan
Jenggot melambai,baju koko & sendal jepit usang
Sesekali komat-kamit sambil jalan

Oh…. Ikhwan
Nyarinya susah-susah gampang
Kadang di masjid, kampus or sekolahan
Mungkin juga lagi nyari sampingan
Nggak taunya buat biaya walimahan )

Oh…. Ikhwan
Ngomonginnya masalah aksi dan kepartaian
Juga Liqo’an and hapalan
Kata orang “Nggak ada bahasan yang lain, wan ?”

Oh…. Ikhwan
Anehnya kalo lagi jalan
Ngukurin tanah apa ngitung lantai sih, wan?
Oh….. ternyata dia jaga pandangan !!!

Ikhwan… Ikhwan…
Lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
Langsung minggir! , acuh tak acuh kaya’ musuhan
(Gubrak…!!!!! apaan tuh, wan?)
Eh…. dia jatuh, kagak ngeliat ada selokan :) )

Oh…. Ikhwan, apa semuanya begitu, wan ?
Ada nggak yang masih tebar pesona & jelalatan ?

Hehehe... (Aku lali sumbernya darimana, search aja di google)

By: Caffeine Lover
Selengkapnya...

Sherlock Holmes, Freemason dan Kiamat 2012


Mungkin aku bisa dibilang termasuk orang yang kuper. Ketinggalan informasi terutama kalo masalah film. Orang-orang udah pada nonton sebuah film hingga beberapa seri, aku nonton seri yang pertama aja belum. Termasuk film yang satu ini, Sherlock Holmes. Bagi yang udah baca novelnya (Aku dulu pernah baca sedikit sich..), ku saranin segera nonton filmnya.


Yang menarik dari film baru Sherlock Holmes ini adalah, dalam beberapa adegannya banyak mengeksplore tentang free masong, eh salah... Freemason. Tahu freemason ga? kalau ga tahu, cari aja di Google tentang hakikat organisasi ini.

[Sekedar info: beberapa situs islam banyak yang mengekspose keberadaan organisasi ini, lihat aja: Harunyahya.com, eramuslim.com atau media cetak macam Sabili juga pernah membahas masalah Freemason ini]

Banyak hal yang membuat ku berpikir setelah menonton film ini. Yaitu tentang keberadaan Kabbalah, aliran sesat yang banyak membuat kerusakan. Termasuk melatarbelakangi [sesatnya] agama Yahudi, adanya doktrin trinitas dalam teologi Kristen, dll. Lahirnya freemason, Illuminati, bahkan Rastamania! Tahu ga Mbah Surip yang populer dengan "Tak Gendong"nya?, ciri khas nya yang identik dengan tokoh rastafara, Bob marley, sebenarnya itu berakar dari freemason ini. Godong Bodin sebagai lambangnya disamping 3 warna: kuning abang lan ijo, sebenarnya adalah daun Mariyuana. Yang dianggap sebagai daun suci bagi aliran kelompok ini.

Freemason lahir sebagai kaki tangan zionis yahudi (Walau sebenarnya lebih dari tu, mereka adalah pengikut Kabbalah yang bahkan lahir sebelum Bani Israil, salah satu sumber menyebutkan, bahwa kelompok kabbalah tertua adalah Brotherhood Of The Snake), untuk mewujudkan sebuah The new World Order. Sebuah tatanan dunia baru. Aduh... kalao bicara gini sebenarnya aku udah bosen bung..! Untuk lebih lengkapnya, baca aja eramuslim. Situsnya: Eramuslim.com

Kalao bicara yahudi, pasti bicara konspirasi, kalau bicara konspirasi, bicara tentang Armageddon. Bicara tentang armageddon, bicara tentang Kiamat.

Nah, Kiamat sendiri banyak ramalannya. Bagi umat Muslim yang harus dicamkan adalah kita tidak mengetahui kapan Kiamat itu pasti. Mempercayai Kiamat itu terjadi tahun 2012, 2020 atau kapan itu bisa menimbulkan kesyirikan karena tidak ada yang tahu tentang ghaib kecuali Allah.

Hanya saja, bagi setiap Muslim hendaknya haruss senantiasa waspada. Memperbaiki diri dengan mempelajari agama, dan mengamalkannya. Karena kalau kita sadari, banyak-banyak tanda datangnya Kiamat telah tampak dimana-mana.

Inget pelajarannya Bu Sutriyah rek? tentang tanda-tanda Kiamat baik Sughro (kecil) maupun Kubro(besar), seperti wanita berpakaian tapi wudho, lah kuweh okeh to?

[Wahai temen-temen putri ku.. ini sekaligus buat nasehat buat kalian, hendaklah berpakaian yang menutupi aurat... agar kalian tidak termasuk mereka yang berpakaian tapi telanjang, karena yang sesungguhnya, wanita yang demikian itu tidak akan mencium bau surga, Na'udzubillah..]

Kehadiran Dajjal, bahkan ada yang menyebutkan Sai Baba sebagai tersangka. Ada juga prediksi NASA tentang badai matahari tahun 2012 yang menyebabkan semua peralatan elektronik canggih mati. Sehingga manusia kembali seperti zaman purba. Wallahu A'lam
[ Apa maksudnya? Maksudnya ini adalah salah satu tanda kiamat (besar); munculnya Dajjal dan manusia kembali seperti zaman era purbakala dulu ]


Maka dari itu kawan, segera lah bertaubat dan perbaiki diri. Tinggalkan kemaksiatan dan selalu berdoa... agar kita bukan termasuk ahli yang menangi Kiamat. Medeni..!
Selengkapnya...

Jumat, 09 April 2010

ini adalah cerita kita sahabat..
yang tak akan pernah hilang meski musim terus berganti..
tak ada perbedaan di antara kita.
kita maju untuk bersama..
saling berbagi meski hanya seulas doa..
semangat kita tak akan selalu ada..
jika suatu hari kita jatuh..
kita akan berdiri bersama untuk melangkah ke masa depan..
kini kita saling jauh..
tapi tak ada kata jarak di antara kita..
kita akan selalu dekat untuk bersama..
kawan..
jangan engkau berpaling..
meski kini kau telah menemukan teman baru.. Selengkapnya...